(BERITA TERKINI) - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi Antasari Azhar buka suara soal sejumlah kejanggalan dalam kasus
pembunuhan pembunuhan bos PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin
Zulkarnain, termasuk soal caddy bernama Rani Juliani.
Kasus yang menjerat Antasari sebagai terpidana dan membuatnya harus
menjalani vonis penjara 18 tahun pada 2009 silam, selama ini diketahui
publik akibat adanya cinta segitiga antara Antasari-Rani
Juliani-Nasrudin.
Namun, dalam acara "Mata Najwa" yang ditayangkan Metro TV, Rabu
(24/8/2016) malam, Antasari membantah. Antasari mengaku bahwa Rani
merupakan orang yang menerornya sewaktu dia menjadi Ketua KPK. Hal itu
kemudian diceritakan Antasari kepada Kapolri waktu itu, Bambang Hendarso
Danuri (BHD).
Namun, ketika itu Antasari bercerita kepada BHD secara informal, saat
pertemuan supervisi dan koordinasi antara KPK-Polri-Kejaksaan. "Saya
cerita, 'Sebagai pejabat negara ini banyak cara orang menjatuhkan kita.
Ada yang jebak segala macam'," tutur Antasari.
BHD kemudian menjawab, "Enggak bisa dong. Pejabat negara harus dilindungi".
Namun yang terjadi malah sebaliknya. "Yang memasukkan anda ke penjara siapa?" tanya Najwa Shihab.
"Putusan hakim."
"Tadi anda katakan bukannya dilindungi malah dimasukkan ke penjara. Berarti yg memasukkan mantan Kapolri?" Najwa Shihab.
"Ya persepsi saya seperti itu," Antasari.
Lalu Antasari membeber pelbagai informasi yang dia miliki. "Saya belum
dua bulan di tahanan Polda. Saya kedatangan teman, dia datang memberikan
ini (sepucuk surat)."
"Dia katakan kronologis (kasus pembunuhan Nasrudin). Ini saya bacakan cuplikannya sedikit."
"Jadi setelah ada kasus penembakan, 2-3 hari kemudian P menelpon T. Tepat pukul 23.30 bercerita kasus Antasari."
"P mengatakan eksekutor adalah saudaranya. Sehari setelah pembunuhan tsb dia ke Tanjung Priok."
"Ketika dia menonton tv, dia histeris karena ternyata misi gagal. Telah terjadi salah sasaran."
"Dia mengumpat, 'Eh ini salah sasaran. Bisa tdk dibayar kita'."
"Sebenarnya target utama adalah pejabat negara, makanya utk eksekusi diperlukan campur tangan polisi."
"Selama ini eksekutor hanya dibekali foto Antasari & informasi bahwa target ditemani seorang caddy."
"Rani itu caddy Nasrudin. Tdk pernah jadi caddy saya. Kalau ada bilang Rani caddy saya itu bohong besar."
"Selesai main golf, eksekutor berpikir dia (Nasrudin) adalah target utama mereka."
"Eksekutor saudara P itu bahkan mengumpat berkali2. 'Sopir bodoh, kenapa tdk kasih tau'."
"Sopirnya almarhum ini juga seharusnya diduga (terlibat)."
"Nah jadi targetnya mereka itu saya, tapi jadinya ini (Nasrudin). Jadi ada 2 eksekutor."
"Target yang hendak dibunuh harusnya anda Pak Antasari?" tanya Najwa.
"Dua-duanya. Setelah mereka bunuh, kan nanti muncul berita besar,
Antasari-Nasrudin saling tembak karena cinta segitiga," kata Antasari.[tribun]
(BERITA TERKINI)
No comments:
Post a Comment