(BERITA TERKINI) - Polisi minggu yang lalu menangkap beberapa orang di Sumatera dan Jawa
yang diduga anggota kelompok militan dan sedang merencanakan serangan
teror, antara lain ke pulau wisata Bali.
Kepolisian Indonesia sedang menyelidiki rencana kelompok militan melakukan serangan teror bom di Bali, setelah beberapa anggota militan
ditangkap di Lampung minggu lalu. Media lokal memberitakan, polisi
menemukan bom dan “bahan-bahan dengan daya ledak tinggi ” di sebuah
rumah di Lampung. “Kelompok mereka akan melakukan kegiatan amaliyah dan
aksi di Bali,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas)
Polri, Brigjen Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/08).
Polisi menangkap Dwi Atmoko hari Senin (15/8) di sebuah warnet di
Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Dia diduga anggota jaringan yang
dipimpin oleh Bahrun Naim. Dwi Atmoko dan Bahrun Naim dituduh
merencanakan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo beberapa waktu lalu,
yang dilakukan oleh anggota jaringan Nur Rohman. Serangan itu
mencederai seorang anggota kepolsian.
Bersama Bahrun, Dwi diketahui merencanakan bom bunuh diri yang
dieksekusi oleh Nur Rohman di Mapolresta Surakarta, beberapa waktu lalu.
Dwi diketahui dana dari tersangka lain, Munir Kartono, untuk membawa
bahan peledak yang digunakan dalam bom bunuh diri di Surakarta. “Bahan
peledak ini dibawa dari Lampung ke Surakarta,” kata Agus Rianto.
Polisi minggu lalu menangkap dua tersangka teroris lain anggota
jaringan Bahrun Naim. Hari Senin (15/8), polisi menangkap tersangka Asep
alias Asep Bordir di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Lalu hari Rabu (17/8), satuan antiteror Densus 88 menangkap seorang
tersangka lainnya bernama Munir Kartono di Gunung Putri, Bogor, Jawa
Barat. Ketiga orang yang ditangkap dituduh terkait dengan aksi bom bunuh
diri di Mapolresta Solo. Mereka juga dioduga sedang menyiapkan serangan
teror ke Bali.
Kepala Satuan Antiteror Densus 88 Inspektur Jenderal Polisi Eddy Hartono, membenarkan
penangkapan-penangkapan itu dan menyatakan polisi sedang menyelidiki
plot serangan bom ke Bali. “Itu baru rencana”, katanya kepada kantor
berita Reuters. Aparat keamanan di Indonesia meningkatkan penjagaan
keamanan sehubungan dengan terbingkarnya jaringan sel teror di beberapa
tempat dan terbunuhnya gembong teroris paling dicari, Santoso di hutan
Poso beberapa waktu lalu.
Bulan Januari lalu, Jakarta mengalami aksi serangan bom dan
penembakan beruntun di sekitar jalan protokol Jalan Thamrin di pusat
kota. Delapan orang tewas dalam serangan itu, termasuk para penyerang. [lingkarannews]
(BERITA TERKINI)
No comments:
Post a Comment