(BERITA TERKINI) - Para petinggi Partai Demokrat akhirnya resah juga dengan sepak
terjang kadernya, Ruhut Sitompul. Dengan jabatan sebagai Juru Bicara
Partai, Ruhut bisa saja “merusak” internal partai.
Akibatnya untuk menjaga agar segala omongan Ruhut terkait dengan
klaim secara pribadi yang mendukung Ahok juga Jokowi, tidak bercampur
dengan jabatannya sebagai jubir, maka Ruhut atas keputusan petinggi
partai dinonaktifkan dari jabatannya.
Ruhut memang selama ini dianggap sebagai salah satu “pembangkang”
Partai Demokrat, walaupun Demokrat sendiri belum memutuskan akan
mengusung siapa dalam Pilgub DKI Jakarta, namun Ruhut sudah berkoar
kesana kemari, jika dirinya menjagokan Ahok, bahkan terkadang ucapan
Ruhut sangat tidak mencerminkan dirinya sebagai jubir Partai.
Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarif
Hasan, yang mengaakan jika pemecatan dai jabatan sebagai jubir karena
adanya rotasi sebagai bagian dari penyegaran.
“Ya, pokoknya itu keputusan partai, ya seperti itulah, bukan dipecat namun di nonaktifkan dari jabatannya,” ujar Syarif Hasan.
Ruhut ditengarai mendapat “ceramah” dari Ketua Umum Partai Demokrat,
Susilo Bambang Yudhoyono, namun tidak ada satupun petinggi partai
mengaku mengetahui terkait “ceramah” SBY kepada Ruhut.
Ruhut sendiri dalam beberapa kesempatan di Televisi memang getol
membela Ahok, bahkan pembelaan itu sendiri dianggap bukan atas perintah
Partai. Namun posisi Ruhut sebagai Jubir maka, hal itu sempat
dipertanyakan oleh beberapa kader, apakah ucapan Ruhut juga atas
persetujuan dari Ketua Umum.
“Sebaiknya pak SBY langsung saja memecat Ruhut, karena sangat tidak
pantas, klaim pribadi ditonjolkan seakan-akan Ruhut sudah berkampanye,
sementara dia adalah jubir partai,” ujar Fikri warga Radio Dalam dan
juga salah satu pendukung Demokrat.
Fikri malah mendukung Yusril Ihza Mahendra untuk di usung oleh
Demokrat, “Kan Demokrat pernah buat poling dan Yusril jauh melewati yang
lainnya. Percaya deh Yusril jauh lebih baik daripada
lainnya,” ujar Fikri yang suka dengan Yusril karena mengerti hukum dan
sampai saat ini Yusril tidak pernah terlibat hukum.
Fikri yakin jika Ruhut dicopot dari Jubir Partai karena terlalu membela Ahok. Sementara Demokrat sendiri sampai saat ini tidak pernah
menyebut apalagi memuji Ahok.
Bahkan Fikri yakin jika Ruhut mendapat “ceramah” dan ultimatum dari
SBY, agar menghentikan kebiasaannya yang membela Ahok tanpa dipikirkan
lebih dahulu. [PB]
(BERITA TERKINI)
No comments:
Post a Comment