BERITA TERKINI: Sri Mulyani Bantah Luhut Tentang Ekonomi Indonesia Membaik, Sri Ungkap Ekonomi Indonesia Buruk

Penghasilan Fantastis Untuk Blogger

Propellerads

Thursday, August 11, 2016

Sri Mulyani Bantah Luhut Tentang Ekonomi Indonesia Membaik, Sri Ungkap Ekonomi Indonesia Buruk

(BERITA TERKINI) - Pada 25 Juli mentri Luhut pernah mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia sedang membaik :
-----------------------

Medan (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan menegaskan kondisi perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo semakin membaik meski sempat mengalami fase penurunan.

Dalam dialog nasional di Medan, Senin, Luhut Panjaitan mengatakan, cukup banyak indikator yang menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi nasional tersebut.

Ia mencontohkan pengakuan World Bank, IMF mengakui, bahkan pengamat internasional setelah memperbandingkan kondisi Indonesia hingga tahun kedua kepemimpinan Presiden Jokowi.

Demikian juga penguatan rupiah terhadap mata uang asing, jumlah uang masuk terus bertambah, serta kesenjangan dan angka kemiskinan berhasil diturunkan.

Kondisi itu membuat Singapura mulai "goyang", terutama setelah Indonesia mulai memberlakukan amnesti pajak yang semakin membuka peluang dana semakin banyak masuk ke dalam negeri.

Apalagi pola pembangunan yang diterapkan Presiden Jokowi tidak lagi berpusat di Jawa, melainkan juga di daerah dengan pembangunan berbagai infrastruktur.

Dengan keyakinan yang kuat, Presiden Jokowi berhasil merealisasikan pembangunan tersebut dengan memanfaatkan dana subsidi yang direlokasi untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya.

Mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat tersebut mengakui jika dalam enam bulan pertama kebijakan tersebut membuat ekonomi nasional menurun.

"Namun setelah itu membaik. Itu yang terjadi sekarang," katanya dalam dialog dengan tema "peranan tokoh masyarakat dalam membina kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI tersebut.

Luhut Panjaitan mengakui jika di awal pemerintahan, banyak yang pesimis dengan kemampuan pemerintahan Presiden Jokowi karena hanya dianggap sebagai orang Solo dan berasal dari daerah.

Namun ia mengagumi prinsip Presiden Jokowi yang kalau sudah yakin dengan kebenaran sebuah niat, maka tidak akan pernah mundur untuk mewujudkannya.

"Sepanjang dibuat untuk kepentingan bangsa dan negara, beliau tidak pernah mundur," katanya dalam dialog yang dihadiri Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Adhi Prawoto, dan puluhan tokoh masyarakat tersebut.

Editor: B Kunto Wibisono

----------------------------------
Namun semenjak jokowi reshuffle kabinet dan menunjun sri mulyani sebagai menteri keuangan, ternyata sri mulyani membantah bahwa ekonomi Indonesia sedang baik-baik saja
------------------------------------------


Media Pribumi - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa penerimaan pajak tahun ini diperkirakan meleset dari target APBN-P 2016, yang dipatok Rp1.539 triliun. Tahun ini, realisasi penerimaan pajak tahun ini Rp219 triliun di bawah target.

Ia mengatakan tekanan berat terhadap target penerimaan pajak tahun ini, disebabkan basis perhitungan target penerimaan pajak tahun ini menggunakan angka ekonomi yang cukup tinggi. Melampaui target penerimaan pada dua tahun sebelumnya.

Pada 2014 silam, realisasi penerimaan pajak adalah Rp100 triliun di bawah target yang ditetapkan. Sementara tahun kemarin, realisasi penerimaan meleset Rp248,9 triliun dari target yang ditetapkan.

"Tahun lalu realisasi penerimaan pajak kita karena harga komoditas  turun, perdagangan turun, dan ekonomi mengalami pelemahan. Realisasinya berdasarkan LKPP itu Rp248,9 triliun, lebih kecil dari yang direncanakan. Jadi kita lihat bahwa angkanya jauh lebih kecil. Tahun ini berdasarkan kemungkinan penerimaan negara dari sisi pajak, diperkirakan akan kurang sekitar Rp219 triliun (dari target)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8/2016).


Menurut SMI, melesetnya penerimaan pajak dari target lantaran jatuhnya harga komoditas di pasar dunia. Anjloknya harga komoditas seperti migas, tambang, kelapa sawit, dan batubara menyebabkan penerimaan negara dari sektor tersebut otomatis menurun.

"Jadi kalau bicara tentang komoditas itu migas, batubara, kelapa sawit dan pertambangan lainnya, maka penerimaan negara pasti mengalami penurunan karena objek nilai pajaknya menurun cukup besar," terang dia.
Tak hanya itu, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, sektor perdagangan dan konstruksi juga mengalami tekanan yang cukup berat dari sisi volume aktivitas. Bahkan, pertumbuhannya saat ini hanya separuh dari realisasi tahun sebelumnya.

"Kondisi dunia yang mengalami pelemahan mengakibatkan perdagangan luar negeri juga mengalami kontraksi. Jadi kalau lihat statistik ekspor maupun impor itu mengalami kontraksi dari Q1/2015 sampai semester pertama 2016 ini," imbuh dia.

BACA JUGA :   Jokowi Mulai Singkirkan Sri Mulyani, Ini Indikasinya 

Menurutnya, situasi tersebut yang membuat pihaknya menyampaikan bahwa akan ada penurunan potensi penerimaan pajak yang cukup signifikan pada tahun ini. Sebab, sektor yang mengalami penurunan tersebut adalah sektor yang selama ini memberikan kontribusi cukup besar pada perekonomian.

"Terutama sektor yang selama ini memberikan kontribusi cukup besar pada perekonomian, yaitu konstruksi, perdagangan, industri, manufaktur, serta adanya pelemahan dalam perdagangan dunia yang tercermin dari sisi ekspor dan impor Indonesia. Maka Kemenkeu hari ini melaporkan ke Presiden, Wapres dan sidang kabinet bahwa penurunan potensi penerimaan pajak 2016 akan cukup signifikan," tandasnya.
------------------------------------------
Ada apa negara ini ? kenapa rakyat dipermainkan dengan informasi yang tidak jujur dan tidak terbuka ?  [Media Pribumi]
(BERITA TERKINI)

No comments:

Post a Comment