(BERITA TERKINI) - Beberapa saat sebelum pemberhentian
Archandra Tahar sebagai menteri ESDM oleh Presiden Jokowi, pakar hukum
tata negara Yusril Ihza Mahendra sudah memberikan pandangannya.
"Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan
status WNI-nya adalah tindakan yang memalukan. Kapan sih rakyat negeri
ini akan sadar bahwa negara seharusnya dipimpin orang yang mengerti
ngurusi negara, bukan amatiran melulu? Presiden sampai salah mengangkat
menteri yang ternyata telah kehilangan status WNInya adalah tindakan
yang memalukan," kata Yusril dalam akun twitternya, Senin (15/8/2016).
Yusril tak hanya mengkritik Presiden yang salah ambil keputusan. Namun
para menteri yang juga memberikan penjelasan yang menurutnya
bertele-tele, meski kritik dari masyarakat semakin meluas.
"Anehnya, para menteri pembantu Presiden memberikan penjelasan
bertele-tele mengenai status kewarganegaraan Archandra Tahar. Tak kurang
anehnya adalah penjelasan Menkumham yang seolah-olah tidak mengerti
hukum kewarganegaraan RI. Sungguh amatiran mengurus negara," katanya.
"Presiden Jokowi harusnya bertanya kepada dirinya sendiri apakah beliau
mampu mengurus negara ini dengan benar sesuai amanat konstitusi. Jangan
biarkan negara ini amburadul, jadi bahan olok-olok dan tertawaan
bangsa-bangsa lain. Kita harus punya harga diri," imbuhnya.
Dia pun menyindir Jokowi yang dianggapnya tidak serius dalam menjalankan pemerintahan.
"Urus negara ini dengan benar, jangan bertindak seperti amatiran yang akhirnya memalukan bangsa dan negara," pungkasnya. [Pos Metro]
(BERITA TERKINI)
No comments:
Post a Comment